Main Article Content

Abstract

Data Indonesia menyatakan sekitar 90% wanita berpotensi mengalami keputihan, hal ini sebabkan karena Indonesia beriklim tropis, jamur mudah berkembang sehingga banyak kasus keputihan remaja puteri yang berumur 15-24 tahun yaitu sekitar 31,8%. Pada umumnya, remaja akan menghadapi masalah yang sama di awal kematangan reproduksinya yaitu minimnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi akibat terbatasnya akses informasi dan advokasi pada remaja, yang akan berdampak pada cara mereka bersikap dan berprilaku dalam menghadapi masalah kesehatan reproduksi. Tujuan dari pengabdian ini adalah dapat memberikan manfaat pada remaja untuk memiliki pengetahuan dan kesadaran pentingnya kesehatan reproduksi sebagai upaya dalam menjaga kesehatan reproduksi khususnya keputihan. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan diskusi. Terjadi peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi khususnya keputihan, sehingga remaja memperoleh informasi yang tepat sebagai bekal untuk bersikap dan berperilaku sehat selama proses pematangan fisiknya. Evaluasi dari kegiatan ini adalah peserta dapat memahami materi yang diberikan dengan beberapa pertanyaan yang diajukan terkait dengan penyuluhan yang telah diberikan. Hasil kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan berdasarkan hasil pretest sebelum diberikan penyuluhan dan hasil meningkat pada saat posttest

Keywords

Pendidikan Kesehatan Kesehatan Reproduksi Remaja

Article Details

How to Cite
Purqoti, D. N., Ilham, Zaenal arifin, Baiq Rulli Fatmawati, Zuliardi, & Siskha Maya Herlina. (2022). Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Santriwati Pondok Pesantren. LOSARI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 77–81. https://doi.org/10.53860/losari.v4i2.100

References

  1. Azizah, N. (2015). Karakteristik remaja Putri dengan kejadiaan Keputihan di SMK Muhammadiyah Kudus. Jurnal JIKK, 6 (1).
  2. Ernawati, Hery (2014). Hubungan Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Website dengan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di Kabupaten Ponorogo. Jurnal Ners Edisi Oktober.
  3. H. Marlina, E. Kursani, dan Hayana,. 2018. Kesehatan Reproduksi Pada Komunitas Anak PUNK (Public United Not Kingdom) Kota Pekanbaru. Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9, No 1
  4. Ilham et al. (2022). Pendidikan Kesehatan BErbasis Game “KEPO” terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja di Pondok Putri. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal volume 12 nomor 1, Januari 2022.
  5. Indah, dkk. 2016. Efektivitas Pencegahan Adiksi Video Game Menggunakan Ludo Game untuk Siswa Sekolah Dasar. Berita Kedokteran Masyarakat. Volume 32, No.9. Halaman.371-322
  6. Meitria SN, dkk. 2020. Buku Panduan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja. CV Mine : Yogyakarta
  7. Notoatmojo. (2012). Promosi Kesehatan Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
  8. Nurjanah, R., Estiwidani, D., dan Purnamaningrum, Y. E. (2013). Penyuluhan dan Pengetahuan tentang Pernikahan Usia Muda. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 8, No. 2, September 2013. DOI: https://doi.org/10.21109/kesmas.v8i2.343