Main Article Content

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) berdampak luas terhadap kesehatan dan sosial ekonomi, dan salah satu diantaranya adalah masalah biaya perawatan yang lebih tinggi. Selain itu PTM menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Beberapa penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian secara global diantaranya adalah diabetes mellitus, penyakit kardiovaskuler, kanker, dan penyakit pernafasan kronis. Menurut WHO PTM menjadi penyebab utama kematian di dunia, dimana pada tahun 2016 sebanyak 71% kematian disebabkan oleh penyakit tidak menular. Berdasarkan jenis penyakit penyebab kematian diantaranya adalah penyakit kardiovaskuler (31%), kanker (16%), penyakit pernafasan kronik (7%) dan diabetes mellitus (3%)(WHO, 2018). Data WHO juga menunjukan bahwa angka kematian akibat penyakit tidak menular di wilayah Asia Tenggara cukup tinggi yaitu sekitar 23% jika dibandingkan dengan negara eropa (17%) dan amerika (15%) Metode: Metode pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pemberian pendidikan kesehatan tentang penyakit tidak menular dengan cara Ceramah dan membagikan leflet setelah itu dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi.. Simpulan: dari hasil pengabdian dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kesehatan dengan metode  ceramah dan membagikan leflet dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit tidak menular, sehingga masyarakat diharapkan mampu melakukan pencegahan dan penanganan terhadap PTM itu sendiri.

Keywords

Pendidikan Kesehatan Penyakit tidak menular

Article Details

How to Cite
Purqoti, D. N., Baiq Rulli Fatmawati, Zaenal arifin, Ilham, Zuliardi, & Harlina putri Rusiana. (2022). Peningkatan Pengetahuan Penyakit Tidak Menular (PTM) Pada Masyarakat Resiko Tinggi Melalui Pendidikan Kesehatan. LOSARI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 99–104. https://doi.org/10.53860/losari.v4i2.108

References

  1. Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. (2018). Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2017.
  2. Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018.
  3. Kementrian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar.
  4. Kementrian Kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar.
  5. Mamonto, S. F., Rompas, S., & Karundeng, M. (2014). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang penyakit menular seksual di SMK Fajar Bolaang Mongondow Timur. Jurnal Keperawatan, 2(2).
  6. Notoatmodjo, S., & Sarwono, S. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Badan Penerbit Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 1985.
  7. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
  8. Purqoti, D. N. S., & Ningsih, M. U. (2019). Identifikasi Derajat Hipertensi Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Kota Mataram. Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal), 1(2), 31-38. DOI: https://doi.org/10.32807/jkt.v1i2.35
  9. Purqoti, D. N. S., Arifin, Z., Istiana, D., Ilham, I., Fatmawati, B. R., & Rusiana, H. P. (2022). Sosialisasi konsep penyakit Diabetes Mellitus untuk meningkatkan pengetahuan Lansia tentang Diabetes Mellitus. ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 3(1), 71-78. DOI: https://doi.org/10.29408/ab.v3i1.5771
  10. Sarwono, S., Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 2007.
  11. Sustrani L., Alam S., Hadibroto I., (2006). Asam Urat Cetakan ketiga. PT Gramedika Utama, Jakarta.