Main Article Content

Abstract

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SP IT) yang merupakan bagian dari Yayasan Asshodiqiyah Semarang, yang berlokasi di Kecamatan Gayamsari Kota Semarang. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka (KM) yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kurikulum Merdeka (KM) hadir sebagai respon baik Pemerintah atas dampak Pandemi Covid 19 yang berdampak pada dunia pendidikan. Program utama untuk mewujudkan KM adalah melalui Program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak. Program Guru Penggerak diharapkan memiliki peran menjadi katalis perubahan pendidikan di daerahnya. Salah satu tujuan yang diharapkan tercapai oleh Guru Penggerak adalah menjadi bagian dalam mewujudkan Digitalisasi Sekolah. Digitalisasi Sekolah yaitu sekolah dan guru diharapkan mulai menggunakan platform digital yang bertujuan mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi, dan pendekatan yang customized. Media Pembelajaran yang inovatif memiliki peran penting dalam proses digitalisasi sekolah. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra dari tim pengusul adalah SMP IT dan SD IT Yayasan Asshodiqiyah Semarang belum menjadi Sekolah Penggerak dan guru-guru didalam belum menjadi guru penggerak. Melalui pelatihan yang diberikan oleh Tim Pengabdian Masyarakat kepada guru SMP dan SMK Yayasan Asshodiqiyah Semarang, baik sekolah maupun guru mengenal dan mengikuti Program Sekolah Penggerak dan Program Guru Penggerak.

Keywords

Guru Penggerak Sekolah Penggerak Kurikulum Merdeka Belajar

Article Details

How to Cite
Irawaty, I., Suran Ningsih, A., Prabowo, M. S. ., Setyasto, N. ., Wardani, N. W., Munawaroha, E. ., Hanuma, H. L. ., Farlina, I., Indriyani, W., & Lestari, E. . (2023). Program Sekolah Penggerak dan Peran Guru Penggerak Berdasarkan Kurikulum Merdeka Bagi Guru Yayasan Asshodiqiyah Kota Semarang: -. LOSARI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 11–15. https://doi.org/10.53860/losari.v5i1.123

References

  1. Faiz, A., & Kurniawaty, I. 2020. Konsep Merdeka Belajar Pendidikan Indonesia dalam Perspektif Filsafat Progresivisme. Konstruktivisme : Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran. https://doi.org/https://doi.org/10.35457/konstruk.v12i2.973v DOI: https://doi.org/10.35457/konstruk.v12i2.973
  2. Faiz, A., & Purwati. (2021). Koherensi Program Pertukaran Pelajar Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan General Education. EDUKATIF: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 649– 655. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i3.378 DOI: https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i3.378
  3. Ralston, David A, et al.,(2006) “Stability and Change in Managerial Work Values: A Longitudinal Study of China, Hong Kong, and the U.S.,” Management and Organization Review. DOI: https://doi.org/10.1111/j.1740-8784.2006.00031.x
  4. Satriawan, W., Santika, I. D., Naim, A., Tarbiyah, F., Raya, B., Selatan, L., Timur, L., Bakoman, A., & Panggung, P. (2021). Guru Penggerak Dan Transformasi Sekolah. Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam. 11 (1), 1–12.
  5. Syahril, I. 2020. Kesiapan dan Adaptasi Kepmimpinan dan Manajemen Sekolah Menyongsong" New Normal" Pendidikan. In Webinar Nasional LP2KS, 9.