Main Article Content

Abstract

Kekerasan seksual pada anak baik perempuan maupun laki-laki tentu tidak boleh dibiarkan. Kekerasan seksual pada anak dapat terjadi di mana saja dan kapan saja serta dapat dilakukan oleh siapa saja, baik itu anggota keluarga, pihak sekolah, maupun orang lain. Oleh karena itu, anak perlu dibekali dengan pengetahuan seksualitas yang benar agar anak dapat terhindar dari kekerasan seksual. Metode storytelling ternyata merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan aspek-aspek kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan), sosial, dan aspek konatif (penghayatan) anak. Storytelling merupakan sebuah seni bercerita yang dapat digunakan sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai pada anak yang dilakukan tanpa perlu menggurui sang anak. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini Anggrek Kelurahan Munjul Jakarta Timur. Metode yang digunakan adalah Pre test dan Post test, storytelling dan simulasi senam pencegahan Kekerasan Seksual Pada Anak, dilakukan juga variasi kegiatan secara indoor melalui games agar penyampaian lebih menarik. Hasil dari kegiatan ini efektif, terlihat antusias peserta dalam mengikuti kegiatan. Peserta mampu menjawab pertanyaan dengan benar sebanyak 80% kemudian beberapa siswa dapat melakukan senam dan memimpin teman temannya. Diharapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan secara periodik sehingga lebih banyak lagi siswa yang teredukasi tentang pencegahan Kekerasan Seksual Pada Anak

Keywords

KSPA Storytelling Gymnastics

Article Details

How to Cite
Yulia, Y. H., Aini, N. ., & Sabaruddin, E. E. . (2022). METODE STORYTELLING UNTUK PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK USIA SEKOLAH DI PAUD. LOSARI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 23–28. https://doi.org/10.53860/losari.v4i1.81

References

  1. AKPPA, 2016 Pedoman Pencegahan Dan Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak Di Indonesia , Rifka Annisa, Jakarta
  2. Blanco, L., Nydegger, L.A., Camarillo, G., Trinidad, D.R., Schramm, E. And Ames, S.L., 2015. Neurological Changes In Brain Structure And Functions Among Individuals With A History Of Childhood Sexual Abuse: A Review. Neuroscience & Biobehavioral Reviews, 57, Pp.63-69. DOI: https://doi.org/10.1016/j.neubiorev.2015.07.013
  3. Catania, J.A., Paul, J., Osmond, D., Folkman, S., Pollack, L., Canchola, J., Chang, J. And Neilands, T., 2008. Mediators Of Childhood Sexual Abuse And High-Risk Sex Among Men-Who-Have-Sex-With-Men. Child Abuse & Neglect, 32(10), Pp.925-940. DOI: https://doi.org/10.1016/j.chiabu.2007.12.010
  4. Noviana, Ivo. 2014. Kekerasan Seksual Terhadap Anak: Dampak Dan Penanganannya Child Sexual Abuse: Impact And Hendling. Sosio Informa Vol. 01, No. 1, Januari - April, Tahun 2015 DOI: https://doi.org/10.33007/inf.v1i1.87
  5. Khosianah, Fety & Hetty Murdiyani. 2017. Analisa Kebutuhan Penyusunan Modul Pelatihan Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Anak Usia Pra Sekolah (Usia 3-6 Tahun) Untuk Guru Dan Orangtua. Psikosains, Vol.12, No.2, Agustus 2017, Hal. 123 – 133
  6. Prameswari, Ira, Dkk. 2011. Buklet Sebagai Media Pencegahan Terhadap Kekerasan Seksual Pada Anak-Anak. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 6, No. 2, Oktober 2011
  7. DEPKES RI , 2008 Pedoman Rujukan Kasus Kekerasan Terhadap Anak Bagi Petugas Kesehatan , Jakarta
  8. Soetjiningsih, 2017. Tumbuh Kembang Anak. EGc: Jakarta.
  9. Virmando, E., Anantanyu, S., & Kusnandar, K. (2018). Pengaruh Teknik Bernyanyi dan Permainan Kartu Bergambar Terhadap Sikap dan Perilaku Gizi Pada Anak Taman Kanak-Kanak. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 14(2), 147. https://doi.org/10.30597/mkmi.v14i2.3884 DOI: https://doi.org/10.30597/mkmi.v14i2.3884
  10. Qurbani, D., Oktrima, B., & Tanjung, A. W. (2019). Mendidik Dan Mengajarkan Anak Untuk Mengenal Allah Pada Usia Dini Dengan Metode Story Telling Di Tk Al-Hidayah Pamulang,Tangerang Selatan. Jurnal Pengabdian Dharma Laksana, 1(2), 228. https://doi.org/10.32493/j.pdl.v1i2.2423 DOI: https://doi.org/10.32493/j.pdl.v1i2.2423